Tuesday, June 3, 2008

Mengenali DAJJAL


Dari zaman Nabi s.a.w hinggalah akhir zaman nama dajjal ini disebut-sebut. Sesungguhnya dajjal ini sinonimnya dengan kejahatan. Siapakah dajjal? sesungguhnya kita tidak mengetahui siapa sebenarnya dajjal, kerana kecetekan keilmuan kita dan kelemahan iman kita. Imam Malik pernah berkata kepada Ibnu Ishak yang merupakan seorang tokoh sejarah yang besar sebagai dajjal. Maulana Asri Yusof yang merupakan sarjana hadith Malaysia dalam kajianya mengatakan pengasas Revoulusi Iran iaitu Imam Khomeini itu sebagai dajjal, kerana berdasarkan tanda-tanda dari beberapa buah hadith.

Kedatangan dajjal boleh jadi dengan samaran, kita mungkin nampak beliau seorang berjubah dan berserban tetapi boleh jadi itulah dajjal, kita melihat seseorang itu bertudung labuh dan berpurdah tetapi apakah disebalik purdah tersebut??.betapa liciknya dajjal ini... Siapa dajjal itu tidak berapa penting untuk kita ketahui, tetapi kewajipan untuk berlindung dari fitnah dajjal merupakan perkara yang amat penting buat kita.

Sebab itu dalam sebuah hadith Rasulullah s.a.w bersabda: "Bila seseorang selesai membaca tashahhud (akhir), hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah empat perkara, iaitu: ' Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah dajjal'. [Selanjutnya, hendaklah ia berdoa memohon kebaikan utk dirinya sesuai kepentingannya]". (Hadith riwayat Muslim, Abu 'Awanah, Nasa'i dan Ibnu jarud dalam al-muntaqa [27].)

Dalam riwayat Abu Dawud dan Ahmad dengan sanad yang sahih, Nabi selalu membaca doa tersebut dalam tasyahhudnya.

Lihatlah betapa pentingnya untuk kita berlindung dari fitnah dajjal tersebut, Nabi s.a.w seorang manusia yang secara mutlaknya mendapat lindungan dari Allah sendiri selalu memohon perlindungan dari fitnah dajjal, sedangkan siapa kita di sisi Allah? Bahayanya fitnah dajjal ialah, ia bukan sahaja mengelirukan orang awam yang rendah ilmu dan imannya , tetapi jika di lihat sejarah, berapa ramai ulama' terkeliru dengan dajjal ini, baik dajjal kiasan ataupun realiti. Fitnah dajjal amat dasyat, boleh jadi seseorang yang awalnya Islam akan tersesat di akhir ayatnya....kemungkinan akan murtad...Nauzubillah..... Kesimpulannya, ketika selesai membaca tasyahhud yakni sebelum salam, adalah digalakkan membaca doa di bawah ini :

Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara. Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?" Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar. Kapan Imam Mahdi keluar? Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khalifah.

Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, bererti sudah dekat. Anda setuju dengan pendapat itu? Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja. Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang faham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat. Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam ? Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun. Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah pimpinan Imam Mahdi. Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.

Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu? Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut cakapnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu a'lam. Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa? Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar. Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya? Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan.

Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, Kerana memang ia fenomena yang akan muncul mendadak. Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi? Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong. Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam? Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).

Ada empat perang besar.
Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang.

Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang.

Ketiga, perang melawan Rom, juga menang.

Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi. Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa Alaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus. Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebahagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum." Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal. Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketika melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.

Kekhalifahan nanti pusatnya dimana? Pusatnya di Baitul Maqdis. Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian? Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang tidak beriman, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhirlah umur ummat Islam. Di dunia tinggal ummat yang tidak beriman. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, Kerana tidak ada lagi amal ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersetubuh seperti keldai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan.

Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu. Tidak banyak ulama atau ustaz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting," Ihsan menyimpulkan. Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi, Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "Masyarakat harus terus diingatkan," alasannya. Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru.

"Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta. Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany (ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat Islam dan Yahudi adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan Abadi" ini. Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, seperti pada shalat berjama'ah," katanya.

Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat? Tidak aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal." Rasulullah juga menganjurkan agar kita berdoa selepas membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam sering mengabaikan masalah ini.

Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini? Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot. Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah.

Mestinya ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak. Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh? Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya. Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda? Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi. Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman? Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi kita.

Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller. Kenapa bukan ulama yang menulis itu? Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi.

Beragama itu bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal. Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas? Secara formal belum. Anda berencana melakukannya suatu saat? Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem. Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal? Alhamdulillah belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, Kerana Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam. Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah. Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As. Wallahu Wa'lam .

DAJJAL, SIAPAKAH GERANGANNYA?

Tarikh tepat kejadian hari kiamat tidak dapat ditentukan oleh sesiapa kerana ia termasuk dalam `ilm al-ghaib yang tersembunyi daripada manusia. Tiada siapa mampu mengusahakan ilmu ini, sekalipun dia seorang nabi atau rasul utusan Allah. Namun tiada siapa pula yang menafikan bahawa kiamat hampir tiba waktunya. Baginda Rasulullah s.a.w. dalam hadis riwayat Jabir menyatakan: "Jarak antara kiamat dan kebangkitanku, seperti antara jari telunjuk dan jari hantu. Maksudnya dekat dan tidak dipisahkan dengan kebangkitan mana-mana nabi lagi." (Hadis riwayat Bukhari dalam kitab al-Tafsir 8/530 Muslim dalam kitab al-Fitan, bilangan 2950). Antara tanda-tanda besar kiamat ialah terbitnya matahari waktu pagi dari arah barat, munculnya Ya'juj dan Ma'juj, turun Nabi Isa a.s., keluar haiwan ganjil dari perut bumi, muncul Dajjal dan lain-lain.

Kemunculan Dajjal dianggap antara tiga manusia yang ditunggu-tunggu sebelum kejadian kiamat, di samping Nabi Isa dan Imam Mahdi. Kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal perlu diteliti dengan tenang kerana sekian ramai individu yang mengaku dirinya Mahdi, bahkan tidak kurang juga individu yang didakwa sebagai Dajjal, kerana tabiatnya yang suka berdusta dan menipu. Banyak hadis membicarakan kemunculan Dajjal sebagai salah satu antara tanda-tanda kiamat. Ada hadis yang disifatkan sebagai sahih dan ada yang tidak sahih, tetapi keseluruhannya boleh disimpulkan bahawa Dajjal bukan sesuatu yang dongeng atau tidak berasas. Kewujudan riwayat berhubung Dajjal daripada pelbagai sumber menunjukkan ia adalah suatu hakikat, bukan cerita dongeng.

Hadis yang paling sahih tentang kemunculan Dajjal ialah hadis riwayat Muslim yang menyatakan bahawa Nabi s.a.w. selalu memohon doa agar Allah melindunginya daripada fitnah Dajjal. Doa dalam bahasa Arab itu membawa maksud: Ya Allah! Aku berlindung kepadamu dari azab neraka jahanam, aku mohon berlindung kepadamu dari azab kubur, aku mohon berlindung kepadamu dari ujian hidup dan mati dan aku mohon berlindung kepadamu dari fitnah Dajjal. Berpandukan riwayat ini, Ibn Hazm al-Zahiri memutuskan, doa di atas wajib dibaca selepas membaca tasyahhud akhir. Sesiapa yang tidak membaca, maka tidak sah solatnya (al-Muhalla 3/277). Ini bermakna, sesiapa yang tidak membaca doa ini dalam tasyahhudnya, nescaya batal solatnya. Tawwus Ibn Kaisan, seorang ulama khas terkemuka, menyuruh anaknya mengulangi solat apabila didapati anaknya tidak membaca doa itu. Justeru pentingnya doa agar dilindungi kita daripada fitnah Dajjal, maka seorang ulama besar, Abdul Rahman al-Muharibi menyarankan agar guru-guru kelas tadika mengajar doa itu kepada murid-murid mereka. Al-Safarini juga menyatakan, orang berilmu perlu mengajar doa ini kepada anak-anak, isteri dan keluarganya, bahkan kaum lelaki juga hendaklah membaca, kerana akhir-akhir ini ramai Dajjal yang suka menipu dan menyebarkan fitnah.

Tetapi siapakah Dajjal itu? Tiada kata putus menyatakan Dajjal itu siapa. Mungkinkah ia makhluk jin atau manusia, atau bukan jin dan bukan manusia? Di sini terdapat beberapa riwayat dan pendapat yang menyatakan individu itu. Antaranya: Dajjal ialah syaitan dari keturunan iblis. Ia kini dipenjarakan di sebuah pulau di negeri Yemen. Tidak diketahui siapakah memenjarakannya, mungkin Nabi Sulaiman atau lain-lain nabi pada suatu ketika dahulu. Diriwayatkan, mata rantai yang mengikat Dajjal ini terputus satu mata pada setiap tahun. Apabila tiba waktu kemunculannya, semua mata rantai itupun terungkai dan tidak dapat disambung lagi. Sumber-sumber lain pula menyatakan, Dajjal adalah anak kacukan yang dilahirkan daripada ibunya jin dan bapanya manusia. Sebagai kesimpulan, Dajjal ialah syaitan yang akan lahir pada akhir zaman. Syaitan Dajjal ini mungkin keturunan jin atau manusia, bahkan mungkin makhluk kacukan antara jin dan manusia. Pada suatu hari nanti, ia akan dibebaskan daripada penjara dan tiba-tiba muncul di kalangan manusia. Pendapat ini diperkukuhkan juga dengan suatu peristiwa yang berlaku kepada Tamim Ibn Aus al-Dari yang menceritakan tentang peristiwa al-Masih al-Dajjal, katanya:
"Pada suatu hari, aku menaiki sebuah sampan bersama 30 orang penumpang lelaki dari suku Lakham dan Juzam, tiba-tiba kami dipukul ribut, lalu hanyut dan memaksa kami mendarat di sebuah pulau pada waktu matahari hampir terbenam. Kami menemui suatu lembaga berbulu tebal sehingga tidak dapat dibezakan antara kemaluan hadapan dan belakangnya. Kami bertanya kepada lembaga itu: Siapa kamu? Jawabnya: saya ialah al-Jassasah. Kami kebingungan dengan jawapan itu, lalu kami bertanya lagi: Siapa al-Jassasah itu? Jawabnya: Jika kamu semua ingin tahu ceritanya, pergilah berjumpa seorang lelaki yang tinggal di sebuah pondok kecil di pulau ini. Lalu kami dengan segera menemui lelaki itu, kami dapati ia seorang manusia yang besar badannya, tangannya sedang dipasung ke lehernya."

Pengulas-pengulas hadis menyatakan, kemungkinan lelaki ini ialah Dajjal yang dikatakan sedang dipenjara di sebuah pulau di Yemen. Saya berpendapat, setakat ini belum kedengaran penjara ini ditemui manusia, walaupun pulau-pulau yang ada hari ini telahpun diterokai manusia dan dijadikan pusat-pusat peranginan bagi pelancong luar dan dalam negara. Kiranya benar wujud lelaki yang dipenjara itu, nescaya pasti ada orang yang mengetahuinya. Ada pula riwayat menyatakan Dajjal itu ialah Saf Ibn Sayyad. Beliau dilahirkan di Madinah pada zaman awal Islam, ibu dan bapanya keturunan Yahudi. Beliau memiliki sifat-sifat yang disebut dalam hadis iaitu sebelah matanya buta, pendusta dan tertulis perkataan kafir di antara dua matanya. Hadis riwayat Muslim menyatakan, pada suatu hari Rasulullah saw bersama-sama Umar Ibn al-Khattab berjalan-jalan di pinggir Madinah, tiba-tiba mereka ternampak seorang budak remaja sedang bermain dengan kanak-kanak dalam sebuah bangunan kepunyaan Bani Maghalah. Kedatangan Rasulullah tidak disedari oleh budak itu hingga baginda menepuk belakangnya dan bertanya: Setujukah kamu mempercayai aku ialah Rasulullah. Jawabnya: "Aku setuju menyaksi bahawa kamu rasul orang ummi (buta huruf)", ia kemudian bertanya nabi: Kamu pula bagaimana?: Setujukah mempercayai aku sebagai Rasulullah? Lalu nabi menolak pertanyaannya sambil bersabda: Aku beriman kepada Allah dan rasul-Nya.

Kalangan sahabat Rasulullah s.a.w. ramai yang menyatakan Ibn Sayyad yang ditemui nabi itu ialah Dajjal besar. Antara mereka ialah Umar Ibn al-Khattab, Abdullah Ibn Umar, Ibn Mas'ud dan lain-lain. Jika benar Saf Ibn Sayyad itu Dajjal agung yang bakal muncul pada akhir zaman atau sebelum kiamat, maka kemungkinan ia juga jin kerana Ibn Sayyad dilahirkan pada zaman awal Islam dan akan muncul pada akhir zaman. Umur sepanjang itu biasa wujud pada makhluk jin, tidak pada manusia. Beberapa tahun yang lalu, saya pernah membaca sebuah buku tulisan Ustaz Amaluddin Darus. Beliau adalah seorang aktivis politik Islam dalam tahun 60-an. Beliau berpendapat Dajjal ialah kuasa-kuasa besar dunia, iaitu Rusia dan Amerika pada waktu itu. Tetapi sayang buku itu hilang daripada simpanan perpustakaan peribadi untuk dibaca semula hujah dan alasan yang diberinya.

Sesungguhnya pendapat Ustaz Amaluddin itu ada kebenaran dan nilai ilmiahnya, bahkan wajar dikutip penyelidik untuk dikaji semula. Saya berpendapat, jika Amaluddin berpendapat begitu, maka pemikiran beliau dapat diperkukuhkan lagi dengan alasan-alasan berikut: Pertama: Dajjal yang dimaksudkan itu bukan individu tertentu, sama ada jin atau manusia atau makhluk kacukan antara jin dan manusia. Dajjal pemusnah manusia dalam bentuk kuasa ketenteraan atau disebut juga keganasan. Tetapi istilah keganasan ini telah dikelirukan oleh Dajjal sendiri, apabila pengganas menamakan orang lain sebagai pengganas bagi tujuan menyembunyikan dirinya yang merupakan pengganas sebenar. Kedua: Alamat Dajjal disebutkan dalam hadis sebagai buta sebelah mata. Maksudnya tidak dapat menilai sesuatu dengan adil dan saksama. Memangpun kuasa-kuasa besar di dunia hari ini disifatkan sebagai buta atau sengaja membutakan sebelah matanya, iaitu apabila mereka tidak dapat melihat dengan adil isu-isu Palestin, Kashmir dan lain-lain. Mereka mempunyai kayu pengukur yang berbagai-bagai apabila bercakap tentang hak-hak manusia. Mereka menindas sesiapa juga yang mereka benci dan membela sesiapa yang mereka suka. Sifat ini lebih sesuai dengan orang yang hanya mampu melihat dengan sebelah mata. Ketiga: Makna yang diketengahkan oleh Ustaz Amaluddin itu lebih merupakan makna majazi (simbolik) bukan hakiki. Penggunaan makna secara simbolik tidak menyalahi kaedah bahasa, kerana makna hakiki yang diketengahkan itupun masih jauh dan banyak yang diperselisihkan. Ini sama juga dengan istilah Nabi Khidir yang dikatakan wali dan masih hidup hingga kini. Apakah Khidir itu individu tertentu atau ia merupakan simbol bagi martabat wali yang silih berganti? Kedua-duanya ada dalil dan ada hujah masing-masing. Ketahuilah, bahawa setiap satu ciptaan Allah swt itu ada hikmah disebalik kejadiannya. Kewajipan kita hanya menjalankan apa yang diperintah dan meninggalkan apa yang dilarang. Keluarnya dajjal itu bukanlah urusan kita, tetapi urusan Allah swt. Serahkan saja kepadaNYA, kerana DIA tahu apa yang terbaik buat hamba-hambaNYA.

Fitnah Dajjal -dikatakan Dajjal akan menguasai seluruh dunia sehinggakan Imam Mahadi tak mampu utk melawan nya.. Maka saat itu, turun Nabi Isa utk membunuh dajjal. - dikatakan Dajjal diberi pelbagai kelebihan oleh Allah swt. Antara kelebihan-kelebihannya : Boleh menyembuhkan penyakit, boleh menghidupkan yg mati. Dajjal akan membunuh seorang budak, kemudian dia kan bertanya kepada ibubapa budak tersebut, "Adakah kamu beriman dengan ku?" Maka ibubapa budak itu menjawab "Ya", selepas itu dajjal pun menghidupkan semula budak itu. Dan orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu yang lemah imannya akan mengaku bahawa dajjal itulah Tuhan - dan dajjal boleh boleh menguasai semua benda.. termasuk seluruh makanan, sungai, sehinggakan sesiapa yang tidakak tahan lapar, akan pergi kepada dajjal dan mengaku beriman dengan Dajjal, mereka akan diberi kenikmatan dikala keadaan sekeliliong huru hara.

Bagaimana keadaan orang-orang beriman pula di masa itu? Mereka akan melarikan diri ke kawasan pergunungan atau ke masjid. Makanan mereka ketika itu hanyalah zikir. Selepas itu orang-orang yang beriman yang tinggal di dalam masjid akan turut digoda oleh dajjal. Salah satu kelemahan dajjal ialah dia tidak boleh menjejakkan kaki ke Tanah Haram (Makkah) dan masjid-masjid yang sentiasa diisi dengan amalan-amalan soleh. Maka Dajjal pun menghantar perempuan-perempuan yang bertelanjang bulat dan perempuan-perempuan ini akan menggoda semua orang-orang di dalam masjid untuk mengajak orang-orang beriman melepaskan nafsu. Perempuan-perempuan ini akan menunjukkan aksi-aksi ghairah di hadapan tingkap-tingkap masjid sehinggakan orang didalam masjid yang tidak dapat menahan runtunan nafsu syahwat dan nafsu makan akan segera keluar dan mendapatkan pelbagai makanan-makanan mewah dann perempuan-perempuan yang dikuasai oleh Dajjal.

Kesimpulannya, kekuatan fizikal dan mental tidak akan dapat menahan akibat dari fitnah dajjal. Perlindungan yang kukuh dan terbaik hanyalah dari Allah subhanahu wa taala. Ikhtiar yg terbaik yg disyorkan dengan menghafal 10 ayat pertama dan 10 ayat akhir surah al-Kahfi.

-Dipetik dari email dan diolah sebahagiannya untuk memudahkan pemahaman.

Saturday, May 10, 2008

YouTube | Tumpasnya Bujang Senang



Sarawak. Tumpasnya buaya bernama Bujang Senang. Video mengenai pembelahan perut buaya dan penemuan anggota badan manusia.

Youtube link :
Tumpasnya Bujang Senang

YouTube | Video Keajaiban Dunia



Video dari himpunan gambar-gambar yang menggambarkan keajaiban makhluk ciptaan Allah.

Youtube Link :
Keajaiban Ciptaan Allah

Monday, April 21, 2008

YouTube | Ghost Crying : Original Colour Footage


Ghost crying. Color. Image of someone or somehing that can make you scream while watching. Do not watch this alone at night time.

YouTube link :
Ghost crying : Color footage

YouTube | Portugal : Ghost Caused Accident


3 friends in Portugal went for a trip to a secluded area. It was night time. On the way they picked up a lone lady beside the road who asked for a lift. The girl turned out to be something else. Watch the shocker towards the end. Don't watch this at night time when you are alone.

YouTUbe link :
Ghost On The Road

Bercakap Dengan Bunian

Aku telah mengalami beberapa pengalaman menarik dan membuka mata bila berjumpa seorang pengamal ilmu mistik bernama Mito dari Medan, Indonesia. Kawan ku, Z, memperkenalkan Mito kepada ku. Sepupu Z, Jat yang mula-mula berkenalan dengan Mito. Dia telah mengalami gangguan ghaib dan telah diperkenalkan dengan Mito yang mempunyai kebolehan melihat dan berhubung dengan alam ghaib. Apa yang terjadi kepada Jat ialah dia merasakan seperti ada kuasa ghaib jahat yang mengganggu rumah keluarganya. Setelah ditilik oleh Mito, dia mendapati bahawa ada sekumpulan jin seramai 5 orang yang sentiasa bertenggek di atas bumbung rumah ibubapanya. Mito telah menggunakan kebolehannya untuk memerangkap jin-jin tersebut dan mencampakkan mereka ke dalam laut.

Jat juga telah meminta bantuan Mito untuk menilik rumah keluarga Z. Di dapati rumah ibubapa Z lagi parah. Ada 9 jin yang sentiasa berlegar-legar di atas bumbung rumah keluarga Z. Z meminta bantuan Mito untuk meghalau jin-jin tersebut. Perkara yang sama juga di lakukan oleh Mito kepada jin-jin tersebut iaitu memerangkap mereka dan mencampakkan mereka ke laut. Macamana cara tu aku kurang pasti. Selepas tu Z cakap ada perubahan di rumah keluarganya dan rumah yang didudukinya di Shah Alam selepas upacara pen”nyah”an jin-jin.


Pada satu malam Z telah menjemput aku ke rumahnya untuk melihat upacara berubat dengan Mito. Aku sampai setengah jam sebelum Jat dan Mito sampai. Z bertanya adakah aku berminat nak berubat secara ghaib. Hmmm. Menarik tu. Aku setuju. Aku tanya apa syarat-syaratnya. Z kata tak payah bimbang pasal tu sebab Jat dah sediakan semua keperluan untuk berubat. Aku tanya apa dia sakit yang Z nak Mito ubatkan. Z kata dia nak mintak Mito tilik sakit kepala dia. Dia ada penyakit darah tinggi.

Mito ni seorang yang tenang dan senang di bawa berbual. Macam-macam aku tanya. Aku tanya dia pasal orang bunian, pasal jin.

Info dari Mito mengenai asal usul orang bunian :
Orang bunian asalnya adalah manusia biasa. Di setiap negara yang berlainan bangsa, ada manusia bunian tempatan. Ada bunian Afrika, bunian China, bunian Arab, bunian Melayu dan berbagai-bagai bangsa. Mereka ini adalah bangsa manusia yang menjadi tentera kepada Nabi Allah Sulaiman. Ketika zaman Nabi Sulaiman, bangsa manusia adalah bangsa yang lebih pintar, cerdik dan berilmu dari bangsa jin. Kerajaan Nabi Sulaiman terlalu besar, merangkumi seluruh dunia. Tentera baginda ada di merata pelusuk dunia, termasuk di Kepulauan Melayu. Nabi Sulaiman menjelajah dunia dengan menaiki permaidani terbang. Ya. Memang ada permaidani terbang, Allah kurniakan Nabi Sulaiman kuasa memerintah angin. Seluruh bala tentera baginda, mencapai ratusan ribu jiwa pada satu-satu masa, termasuk golongan jin, ditempatkan di atas permaidani ini dan kemudian Nabi Sulaiman akan memerintahkan angin untuk membawa permaidani ini ke serata dunia. Baginda mencapai jarak yang memakan masa sebulan untuk sampai hanya di dalam masa satu hari. Hanya ada 3 orang pemerintah yang Allah beri kekuasaan menakluk dunia – Nabi Sulaiman, Dzulkarnain dan yang akan datang, Imam Mahdi.

Selepas kewafatan Nabi Sulaiman, bala tentera baginda memohon kepada Allah supaya Allah memberikan mereka satu alam lain. Allah menjadikan mereka manusia yang ghaib dari pandangan manusia biasa. Dan mereka hidup di alam mereka sendiri. Mereka ada kota, kampung dan segala keperluan hidup sebagai manusia biasa. Orang bunian Melayu memakan makanan yang sama seperti orang Melayu. Di pasar-pasar mereka ada jual sayur, ikan masin , ulam dan segala makanan citarasa orang Melayu. Kota-kota mereka besar-besar belaka dan cantik. Mengikut Mito, mereka ini bukan bangsa jin. Tubuh mereka tinggi. Mencapai ketinggian tiang lampu jalan. Dan mereka ini mempunyai raja-raja mereka sendiri. Dan Mito pernah bertarung dengan ketua segala Raja Orang Bunian yang tinggal di Tanah Melayu.. Mito kata dia menghabiskan 2 minggu untuk mengalahkan raja bunian tersebut. Itu adalah antara pertarungan yang paling sukar sepanjang dia belajar ilmu mistik. Aku tanya bagaimana raja bunian bergerak dari tempat ke tempat. Mito kata raja bunian memiliki sebuah kereta kuda yang ketinggiannya juga mencapai tiang lampu. Mesti kuda-kuda pun besar kataku. Memang, kata Mito. Kuda-kuda itu berwarna putih dan besar dan tinggi. Aku tak dapat nak bayangkan bagaimana rupa kuda-kuda tersebut. Mungkin setinggi gajah Afrika dewasa.

Apabila masa sampai untuk rawatan, selepas tengah malam, Mito meminta Z berbaring di atas tikar. Jat pun mengeluarkan daun teratai. Tidak ada alatan lain yang di gunakan. Z berbaring dengan memakai kain. Jat meletakkan daun teratai di atas perut Z. Kemudian Mito memejamkan mata. Semua orang diam. Aku memerhati Mito. Dia bersila sambil matanya tertutup rapat. Dia semacam berhubung dengan suatu kuasa lain. Kemudian dia membuka mata. Dia kata raja bunian dah datang. Aku terasa seperti ada seseorang lain di antara kami. Aku tanya Mito di mana kereta kuda raja bunian. Mito kata ada di depan rumah, di depan pintu pagar. Mito menyuruh kami diam sebab raja bunian hendak memulakan rawatan. Aku tengok Z tidak bergerak-gerak. Dia boleh bercakap. Mito memberitahu bahawa raja bunian boleh melihat penyakit di dalam badan seseorang seperti x ray. Lama juga Z di rawat. Mito di beritahu raja bunian bahawa darah Z ada tersumbat di satu bahagian. Raja bunian akan membetulkan perjalanan darah Z supaya sihat kembali. Raja bunian juga memberitahu bahawa paru-paru Z penuh dengan tar atau tompok-tompok hitam. Dia kan membersihkan paru-paru Z dari kekotoran tersebut. Z memang kuat merokok sebelum dia berhenti. Apabila selesai rawatan, Z memberitahu badan dia ringan sedikit. Aku tanya bagaimana rasa. Dia kata, aku kena rasa sendiri.

Tiba giliran aku. Aku menanggalkan baju di badan. Aku berbaring di atas tikar. Aku memejamkan mata. Tiba-tiba aku rasa satu rasa sejuk di perut ku di mana daun teratai berada. Seperti ada satu kuasa yang halus memasuki badan ku, tetapi tidak menyakitkan. Mito memberitahu ku bahawa raja bunian kata paru-paru ku hitam. Hmmm. Banyak sangat merokok. Aku tanya ada sakit lain ke. Mito kata tidak ada sakit serius, hanya resdung aku dan paru-paru perlu dibersihkan. Selepas 20 minit, rawatan selesai. Aku rasa semacam paru-paru aku ringan, kepala aku pun rasa ringan. Kemudian Mito menutup matanya dan berhubung dengan raja bunian. Akibat dari kekalahan kepada Mito, raja bunian tidak boleh engkar setiap kali Mito memanggilnya. Atau Mito akan memancungnya. Mito kata raja bunian dah beredar. Aku tanya bermacam-macam soalan dari Mito. Banyak yang diceritakan tidak di ketahui oleh kebanyakan orang. Mungkin di lain kali aku kan ceritakan.

Antara Langsuir Dan Nenek Kebayan

Setelah check out dari hotel kami bertolak ke rumah mertua ustaz yang berdekatan Kuala Kedah. Setelah kenyang dijamu dengan hasil laut, malam itu selepas jam 11 malam kami bertolak balik ke Kuala Lumpur. Aku menaiki satu kereta dengan Bidin bersama keluarganya. Sementara ustaz menaiki satu kereta dengan Rahim. Ustaz mengambil keputusan untuk bertolak selepas 11 malam supaya boleh sampai ke satu kawasan di lebuhraya selepas jam 2 pagi. Ada hajat yang ingin di sempurnakan di situ, katanya. Alamak, kata hatiku. 2 pagi??? No let up.

Setelah 4 jam perjalanan kami memasuki satu kawasan meletak kereta di tepi lebuhraya PLUS. Aku tak ingat nama tempat ni. Yang aku ingat kawasan ni tak ada gerai atau gas station.. Di atas bukit dari kawasan parking ada bangunan tandas. Ada seorang penjaga. Tapi kawasan parkingnya luas, 10 buah bas mungkin boleh parking kat situ. Anyway, dalam perjalanan di dalam kereta dengan ustaz, dia asyik mencabar aku untuk bertemu muka dengan hantu. I don’t have any problem with that except kalau hantu lawa mungkinlah aku tak segan silu nak bertemu muka (ceh, cakap besar) tapi kalau dia hodoh aku takut pulak dia berasa malu nak bertemu muka dengan aku (lagi sekali cakap besar).

Bila semua keluar kereta aku nampak dua orang mamat tengah baring baik punya lepak kat wakaf tepi hutan. Pukul 3 pagi. Bidin keluar membawa satu benda dalam genggaman. Rupa-rupanya dia pegang keris. Alamak. Mamat ni bawa keluar keris la pulak. Di tepi hutan bersebelahan parking area aku nampak ada sebatang lampu jalan tepi hutan. Ustaz kata kat situ le ada sebatang sungai kecil. Situlah tempat kami nak pegi. Sambil tu ustaz tak lupa nak challenge aku sekali lagi. Dia panggil aku penakut. No let up.

Kat tepi hutan, sebelah tandas, bawah tiang lampu, ada kawasan air sungai bertakung, boleh mandi. Tapi waktu menunjukkan jam 3 pagi. Antara pondok wakaf kat tepi hutan dengan tiang lampu, ada jarak lebih kurang 50 kaki. Dalam jarak 20 kaki dari tiang, ada sebatang pokok berdahan rimbun. Cahaya dari lampu kat wakaf menerangi sedikit bahagian pokok iaitu bahagian yang menghadap wakaf. Aku boleh nampak bentuk pokok dengan daun-daun yang rimbun seakan cocoon.

Oleh sebab aku tak mau dengar bebelan ustaz lagi, aku pun berjalan dahulu. Apa yang aku tau tempat yang kami tuju terletak kat bawah tiang lampu. Aku pun berjalan di depan tanpa menunggu ustaz. Sebenarnya aku tengok lampu jalan tu kejap ada kejap takde. Kadang gelap, kadang terang. No let up. Aku tak fikir lain. Aku nak jalan dulu. Aku pun melangkah dengan ustaz mengekori belakang ku dalam jarak 15 kaki. Sebenarnya aku tak sedar pun ustaz ikut belakang aku. Aku melangkah cepat. Aku nak tengok apa ke bendanya yang diorang nak tengok sangat kat bawah tiang lampu tu, at 3 o’clock in the morning. Dalam jarak 10 kaki nak sampai kat pokok, aku nampak lampu jalan tu malap lagi. Hmmm.

Tiba-tiba aku dengar bunyi bising dari atas pokok. Bunyi seperti berdesit. Desitan yang berulang-ulang, macam orang bersiul dalam nada yang halus. Bunyi seperti sesuatu yang dalam keadaan cemas atau kelam kabut. Dan seperti ada binatang yang bergerak di antara dahan pokok tetapi bukan seperti kera bergerak. Ianya terlalu cepat. Aku terpaku terdiam. Mungkin kera agaknya, kata hati ku. Mata ku masih lagi memerhatikan pokok. Makhluk yang ada di antara dahan-dahan tu semestinya besar atau tangkas. Sebab aku nampak dahah-dahan serentak bergerak, tetapi bukan seperti ditiup angin. Memang ada makhluk yang ada di celah-celah dahan tetapi aku tak dapat mengagak rupanya disebabkan dau-daun terlalu lebat,ibarat kanopi. Tapi aku tak rasa takut atau cemas masa tu. Aku tak nampak rupa makhluk tu dan aku tak tau apa sebab dia jadi kelam-kabut. Semacam ada sekawan burung-burung yang terbang di antara dahan-dahan. Sambil itu bunyi desitan itu makin kelam kabut.Aku tak sedar ustaz di belakang aku.

Tiba-tiba pergerakan di antara dahan pokok terhenti. Kemudian serentak seperti ada tangan yang menguak daun-daun rimbun di atas pokok berhadapana dengan aku. Tepat menghadap aku. Aku mendongak melihat apa yang akan terjadi. Bukaan di antara daun itu sebesar muka orang. Tak semena-mena ada orang atau makhluk yang meludah dari celah lubang. Bagaimana monyet boleh memanjat ke hujung dahan yang kecil yang tidak mungkin dapat menampung berat badannya. Ludahan itu seperti ludah manusia tetapi kelihatan lebih pekat.

Tiba-tiba ustaz dari belakang aku bertanya, ”kau tau apo bondo tu?” Aku kata, ”Monyet kot”. ”Monyet apo”, kata ustaz. Itulah dio nyo bondo yang teghobang tu. Dapek tongkok kau, habis di hisap darah kau”. Rupa-rupanya yang baru buat havoc tadi tu langsuir. Rupa-rupanya langsuir ni suka menyerang tengkok mangsanya. Ustaz pun melangkah terus menuju bawah tiang lampu. Bidin pun mengikut belakang ku. Muka dia nampak gelabah. Aku nak gelak pun kesian. Hehehe. Gelabah biawak tak tentu pasal. Kami sampai kat bawah tiang lampu. Semasa kami sampai lampu tu tiba-tiba padam. Keadaan nampak kelam. Hanya limbasan lampu dari tandas yang menerangi kawasan. Kemudian lampu terang semula. Nasib baik. Aku tak nampak apa yang ada kat depan aku.

Di depan kami sebatang anak sungai yang terdapat batu-batu besar. Di antara batu-batu ini ada satu bahagian sungai yang agak dalam. Ustaz pun menyuruh Bidin mengeluarkan keris yang di bawanya. Bidin pun di suruh masuk ke dalam air dan menenggelamkan dirinya ke belakang. Sambil itu dia memegang keris di dalam sarung. Ada mentera yang dibacanya. Aku berdiri di atas batu sambil memerhatikan Bidin. Sambil tu aku perhati juga hutan sebelah aku. Entah kenapa tangan aku gatal nak main lampu picit. Aku tekan suis dan aku suluh ke dalam hutan. Cahaya dari lampu tu kuat. Aku tak nampak apa. Gelap betul dalam hutan tu. Aku berdiri di atas batu di tengah sungai. Aku perhatikan Bidin sudah habis berendam.

Tiba-tiba ustaz menyuruh kami naik ke tebing sungai segera. ”Dio dah datang, copek naik, copek!”. Aku ingat dia bergurau. Aku perhati keliling tak ada pun nampak apa-apa. Kemudian ustaz berkata dia terbau macam bau ikan masin. Bidin masa tu masih lagi dalam sungai, baru nak naik. Muka dia panik. Aku pun tengok muka dia pucat. Aku pun cepat-cepat melangkah ke tebing mendahului Bidin. Dia tergelincir di tebing sebab tanah licin. Masa tu bukan gelabah biawak lagi. Dah masuk gelabah badak. Selipar dia pulak terputus. Hehehe. Ustaz sudah di depan kami. Laaa. Cepat betul dia melangkah. Kami berdua meninggalkan Bidin di belakang. tercungap-cungap. Sebenarnya aku tak tau kami lari dari apa. Aku mengikut saja. Lagi pun kat bawah lampu tu tadi aku perasan lampu terus padam masa kami naik ke tebing. Pasal tu lah kami kelam kabut. Masa tu suasana semacam sunyi sepi seketika. Hening.

Aku memerhati ke belakang selepas melepasi pokok kat depan pondok. Aku tengok lampu tu masih padam. Bila kami sampai di kereta ustaz beritahu yang kawasan sungai di bawah lampu tu adalah tempat mandi Nenek Kebayan. Tadi yang dia terbau tu mungkin bau Nenek Kebayan yang selalunya datang mandi pada waktu begitu. Tapi kenapa pulak dia bau macam ikan masin. Dia kata kalau berani, masa Nenek Kebayan tu tengah mandi, curi kain selendang dia. Nenek Kebayan tu tak boleh biarkan selindang tu hilang. Kalau hilang dia tak boleh balik ke alam dia. Dan dia akan menunaikan permintaan orang yang memegang selindang dia. Permintaan apa aku tak tanya. Permintaan Terakhir maybe? Hehe.

Tidak ada kekuasaan melainkan Kekuasaan Allah.
Nota : Kejadian ni terjadi di satu tempat rehat di Lebuhraya PLUS yang mempunyai kawasan parking yang besar. Dalam negeri Perak, selepas Ipoh. Direction towards KL. Ada anak sungai di tepi hutan. Berhati-hati singgah di situ selepas 12 tgh malam. Mike

YouTube | Aneh, Muka Macam Orang



Makhluk-makhluk aneh yang menyerupai wajah manusia.

YouTube Link :
YouTube : Wajah Menyeramkan

YouTube | Keajaiban Azan



Keajaiban azan yang bermula di barat Pasifik iaitu di Kepulauan Celebes, Indonesia dan berulang-ulang sepanjang masa di serata ceruk bumi yang ada orang Islam.

YouTube link :
YouTube : Keajaiban azan

Thursday, April 17, 2008

Gunung Jerai Atau Alam Lain?

Satu hari, 2 tahun lepas aku telah mengikut seorang sahabat yang aku gelar sebagai “ustaz”. Aku telah mengikut ustaz mendaki Gunung Jerai bersama 4 orang lagi. Kawan ku, Bidin dan isterinya, Huda, Salman, adik Huda dan seorang pembantu ustaz. Kami berenam menaiki kereta ke kaki Gunung Jerai pada satu petang Sabtu. Kami sampai lebih kurang jam 4.30 petang. Cuaca agak panas ketika itu. Awan nampak mendung. Mungkin sudah dekat waktu untuk awan menurunkan hujan. Kami meletakkan kereta di satu kawasan berdekatan pondok tepi jalan. Pondok ini terletak di tepi jalan yang menghala ke puncak gunung. Aku tak tau kenapa ustaz meletakkan keretanya di pertengahan jalan sedangkan puncak gunung jauh lagi. Ketika kami sampai ke pondok berehat hujan mula turun. Hujan turun dengan lebatnya selepas itu..

Ustaz menyuruh kami memakai jaket dan memastikan kami membawa segala keperluan mendaki seperti lampu suluh dan parang atau pisau. Aku bingung sebab ustaz mahu mendaki ke puncak mengikut jalan lain, jalan yang mungkin orang lain tak pernah lalu. Aku bertanya ustaz berapa lama perjalanan mendaki. Ustaz kata dalam 40 minit ke satu jam. Huh. Aku tak ada problem dengan rancangan ustaz. Semua yang lain mengikut saja. Di dalam hujan lebat kami memulakan pendakian. Kami meredah dan melalui hutan kecil dan semak. Aku terasa pelik sebab sepatutnya mendaki maksudnya menghala ke atas bukan ke bawah. Rupa-rupanya ustaz mencari satu tempat di mana pendakian boleh di lakukan dalam masa yang cepat. Di dalam perjalanan kami terserempak dengan seorang lelaki di dalam khemah berlindung dari hujan. Dia menyembunyikan diri bila ternampak kami. Ustaz cuba mengejar lelaki itu tetapi dia sudah hilang di dalam hujan dan hutan. Mungkin pencari hasil-hasil hutan agaknya.

Aku menjangkakan ketika itu kami sudah sampai setengah jarak pendakian. Hujan mula reda. Waktu lebih kurang jam 5.30 petang. Ustaz sentiasa di depan sebab dia seorang saja yang tahu jalannya. Aku kadang-kadang mengikut di belakang ustaz sebab dia suka bercerita mengenai pengalamannya. Ada satu ketika aku terasa mahu buang air kecil. Almaklumlah hari hujan, sejuk, dan sebelum mendaki gunung aku dah minum banyak air sebab cuaca panas. Aku tanya ustaz macamana adab nak bunag air kecil dalam hutan. Dia suruh mintak izin dengan penghuni yang ghaib. Aku sebenarnya tak tau nak cakap macamana. Kalau masuk tandas awam aku tak payah tanya ”Boleh kencing tak kat sini?” pada penjaga tandas. Hehehe. Yang ini pengalaman pertama. Hmm. Aku pun tanpa segan silu bagi ucap salam pada penjaga hutan yang ghaib. Nasib baik tak ada orang yang menyahut salam aku, kalau tak aku tak payah minta izin terus terkencing kat situ jugak. Hehe.

Disebabkan aku menunaikan hajat, aku tertinggal kat belakang. Di depan aku pembantu ustaz, Rahim, berjalan dengan keadaan cepat. Kontor tanah semakin curam. Susah juga nak menapak dalam keadaan tanah licin. Aku mendaki laju dan memotong yang lain untuk mengejar ustaz. Aku ingin mendengar dia berborak. Banyak cerita-cerita pelik. Ustaz pernah beritahu yang dia pernah tinggal di puncak Gunung Jerai selama 3 bulan tanpa turun ke bawah gunung. Aku bertanya macamana dia cari makanan bila dia terasa lapar. Ustaz kata ada orang yang hantar. Aku tanya orang tu hantar tiap-tiap hari ke? Macamana tu, nak mendaki lagi, nak turun lagi? Breakfast? Lunch? Dinner? Mesti orang tu di bayar gaji tinggi. Ustaz kata ”Tak. Ada orang ghaib yang hantar dulang berisi makanan tiap-tiap hari sekali.” Haaah. Aku terdiam. ”Betul ke ni?” Usatz kata dia ada sahabat-sahabat di atas gunung. Amazing. Ustaz kata dia boleh tunjukkan pondok tempat dia tinggal.

Dalam perjalanan aku merasa seram sejuk. Usatz berhenti beberapa kali untuk menunjukkan pokok-pokok hutan yang boleh di buat ubat. Dia berhenti seketika untuk mencabut satu pokok kecil, batangnya sebesar ibu jari orang dewasa. Cara mencabut tongkat ali ialah dengan membelakangkan pokok dan mencabutnya dengan tangan ke belakang. Usatz kata pokok itu dinamakan Tongkat Ali. Usatz kata pokok yang dikatakan ”tongkat ali” di dalam bentuk kopi komersial bukanlah sebenarnya tongkat ali tetapi pokok pasak bumi. Tongkat Ali susah nak dapat, kena masuk jauh ke dalam hutan. Dia meleretkan daun-daun dari dahan pokok dalam genggamannya dan menyuruh aku mengunyah dau-daun tersebut. Pahit yang amat. Tapi aku gagahkan juga. Usatz kata buat ubat, bagi tenaga. Di sebabkan aku rasa macam nak demam aku kunyah walaupun pahit. Beberapa minit selepas itu aku terasa badan aku panas. Satu badan aku rasa panas. Rasa seram sejuk sudah hilang.

Kami sampai di satu kawasan landai, tidak berapa luas, tepinya ialah jurang. Ada satu binaan kayu dari pokok hutan di dirikan di tebing jurang. Usatz kata itulah pondok tempat dia tinggal. Dulu ada bumbung, sekarang dah rosak. Aku perhatikan pemandangan dari pondok itu sungguh mengasyikkan. Dari situ pemandangan tidak ada halangan. Pandangan sejauh mata memandang ke laut. Nyaman. Aku tanya ustaz macamana talam makanan sampai. Dia kata ada tangan ghaib yang menghulurkan talam. Dia menghabiskan masa siang malam di situ. Bila malam dia ada teman. Aku tak tanya teman macamana. Kadang-kadang ada suara orang mengaji di waktu malam. Aku kagum dengan kisah usatz. Pertama kali aku jumpa orang yang boleh tinggal di atas gunung seorang diri, kemudian bersahabat dengan orang gahib.

Kami meneruskan perjalanan. Tak berapa lama kami sampai di satu kawasan yang berkabus. Aku tidak nampak lagi ada kawasan tinggi di atas kami. Mukabumi di depan kami landai. Kabus tipis berada beberapa kaki di atas kepala kami. Usatz kata tempat itulah puncak Gunung Jerai. Aku terfikir, takkan tak ada orang pernah ke situ. Tapi aku perhatikan memang tidak ada kesan orang pernah ke situ selain ustaz. Tidak ada langsung kesan-kesan tinggalan manusia. Memang tidak ada lagi puncak di atas kami. Kami ketika itu memang berada di atas gunung. Kabus betul-betul di atas kepala kami. Titisan air seperti embun menitis ke tanah. Suasana hening. Permukaan tanah di litupi oleh tumbuhan sepeti lumut hijau. Semacam permaidani hijau dibentangkan di atas tanah. Permukaan tanah bersih. Seperti ada orang yang membersihkan kawasan itu. Pokok-pokok di situ semuanya berbatang kecil. Paling besar ukurlilitnya adalah sebesar lengan bayi. Ketinggian pokok-pokok itu tidak melebihi 8 kaki. Mungkin kalau di kaki gunung saiz lebih besar dan tinggi.

Di sebelah kawasan landai ialah sebuah jurang yang dalam. Aku hanya nampak puncak-puncak pokok di bawah. Ustaz menyuruh aku berhati-hati takut terjatuh. Dia kata di dalam jurang tu ada satu perkampungan jin kafir yang jahat. Tiga tahun sebelum itu ada seorang anggota tentera yang tersesat masuk ke dalam kawasan jurang itu. Selepas 8 bulan baru dia dapat keluar, itu pun dalam keadaan bingung. Kami menghabiskan masa lebih kurang 20 minit di situ, sambil melihat pemandangan. Usatz pula sibuk mencari tumbuh-tumbuhan untuk di bawa pulang. Nak dijadikan ubat, katanya. Kemudian kami meneruskan perjalanan turun. Dalam melangkah aku terdengar suara burung bersahut-sahutan. Aku cuba mengamati bunyi tersebut. Aku tak dapat mengecam suara burung apakah itu. Ustaz tanya adakah aku tahu bunyi suara burung apakah itu. Aku kata tak tau. Dia kata itulah suara burung cenderawasih. Burung cenderawasih tak cecah bumi. Spesis burung ini tinggal di atas awan, bertelur di atas awan dan seluruh hidup di habiskan di atas awan. Bila mati barulah mereka jatuh ke bumi. Hmmm. Menarik.

Waktu sudah menunjukkan jam 6 petang. Suasana di atas gunung makin gelap. Usatz kata kami kena turun waktu itu juga, bimbang tak jumpa jalan keluar. Dia bagi amaran supaya jangan menyalakan lampu kalau gelap. Bimbang ada makhluk penghuni hutan yang marah. Dia juga beritahu jika ingin memanggil kawan jangan panggil nama, cukup dengan laungan ”hoi”. Dia kata dalam hutan ni macam-macam jenis makhluk ada, ada yang baik dan yang jahat. Masa turun lebih susah dari mendaki. Kami turun ikut jalan lain. Ada beberapa kali kami tak nampak kelibat ustaz. Dia jauh di depan. Ada sekali aku terpetik suis lampu picit. Bidin menegur ku. Cepat-cepat aku padamkan. Setelah berjalan selama 40 minit kami sampai di jalan bertar. Kami sampai di jalan yang menghala ke puncak gunung. Setelah beberapa minit kami sampai di pondok tempat meletak kereta.

Semasa kami berehat di pondok untuk mengeringkan pakaian, aku bertanya ustaz macamana kami boleh sampai di puncak gunung dalam masa sekejap, sedangkan kalau berjalan kaki ikut jalan biasa mungkin 2 jam baru sampai. Dia kata dia telah meminta tolong sahabatnya untuk menunjukkan jalan singkat dan selamat. Aku terfikir, betul ke aku dah sampai ke puncak Gunung Jerai yang orang selalu sampai? Atau aku dah masuk ke satu alam lain? Tapi semasa di atas gunung aku tak nampak ada puncak lain di sekeliling ku. Kami telah sampai di satu kawasan landai yang unik dengan dihampari permaidani lumut hijau. Pemandangan yang damai dan hening. Bunyi burung di celah awan. Titisan air dari kabus yang seakan sentiasa dalam keadaan menitiskan air.

Apabila kami sampai ke bilik hotel di Alor Star aku merasa sangat letih. Kesan daun tongkat ali sudah berkurang. Aku merasa letih dan tertidur atas katil. Semua yang lain keluar ke lobby hotel. Aku ingin berehat sebentar, kata ku. Selang beberapa lama aku tertidur, usatz masuk ke bilik kerana ingin menunaikan solat isyak. Aku masih lagi berselimut atas katil. Selesai ustaz solat, dia pun meninggalkan aku seorang di bilik. Kemudian Bidin masuk dan megajak aku makan. Aku pun mandi dan bersiap. Habis makan malam Bidin mengajak aku keluar dengan keluarganya untuk bersiar-siar di bandar. Aku mengelak dengan alasan aku ingin tidur kerana keletihan. Jadi, aku pun masuk ke bilik. Ustaz ada di dalam bilik sedang berborak dengan Rahim. Mereka berdua pun keletihan. Masing-masing pun memilih tempat masing-masing. Ustaz memilih tidur di atas karpet, sementara Rahim pun memilih tidur di sebelah ustaz. Aku pun tanpa banyak soal terus tidur atas katil.

Keesokan harinya, aku bersarapan pagi dengan semua orang di coffee house. Sambil makan sambil berborak. Kami berborak pasal pengalaman mendaki Gunung Jerai. Kemudian ustaz beritahu aku dia nampak ada seorang lelaki tua berjubah dan berserban sedang berdiri di depan katil dan menghadap aku yang sedang tidur. Masa itulah ustaz masuk untuk solat isyak. Apabila ustaz masuk lelaki itu terus hilang dai pandangan. Aku terdiam. Patutlah aku rasa macam ada orang bersama aku di dalam bilik masa tu. Patutlah ustaz dan Rahim tak mahu tidur di atas katil. Mungkin salah seorang dari makhluk ghaib di atas Gunung Jerai telah mengikut aku turun sampai ke dalam hotel. Dari pengalaman aku selepas itu, aku diberitahu ada seorang bangsa jin selalu mendekati ku dan ingin menjadi sahabat ku. Tetapi nasib baik aku ada seorang kawan yang berjaya menghalang niat makhluk itu. Tetapi aku tak dapat menceritakan buat masa ini, mungkin di lain kali.

Rumah Rehat Pantai Morib

Aku banyak mendengar kisah-kisah tentang langsuyar, langsuir atau pontianak. Ada macam-macam versi tentang makhluk yang satu ini. Kalau mengikut pengamal ilmu mistik, makhluk ini adalah satu makhluk bangsa jin yang kerjanya memang mengggangu anak cucu manusia. Mereka ini menjelma dalam bentuk huduh, ada yang berkata berambut panjang mencecah tumit, berbaju labuh dan suka terbang. Langsuir juga dikatakan berkuku panjang. Ada yang berkata langsuir di dalam hutan suka mengacau manusia dan kalau nasib tak baik akan dimakan oleh langsuir. Rasulullah juga berkata di dalam hadis ada satu kelompok dari bangsa jin yang suka memakan daging manusia dan mereka-mereka ini tinggal jauh di dalam hutan tebal dan suka menghuni kawasan lembah.

Aku mempunyai pengalaman ku sendiri dengan makhluk ini, di mana aku telah dikacau oleh satu kuasa ghaib yang aku sendiri tak nampak kelibatnya.

Kisah aku berlaku ketika aku masih lagi menuntut di satu pusat pengajian tinggi tempatan. Salah satu keperluan kursus yang aku ikuti memerlukan pelajar membuat kerja lapangan (praktikal) di tempat-tempat yang ditentukan. Aku telah ditempatkan di satu jabatan kerajaan negeri Selangor di dalam bahagian pelancongan. Suatu hari aku di tugaskan oleh penyelia aku untuk membuat kajiselidik tentang tempat-tempat tarikan pelancong di negeri Selangor. Ada banyak tempat yang aku dan teman ku pergi untk membuat kajian. Kami hanya berdua. Dalam membuat kajiselidik tersebut kami tidak menginap di mana-mana. Habis kerja kami balik semula ke kampus. Tetapi pada suatu hari kami diminta pergi ke Morib.

Kami sampai di Morib waktu petang. Kami terus menuju ke rumah rehat di tepi pantai. Oleh kerana kami membuat tugasan untuk kerajaan negeri, kami dapat penginapan percuma di rumah rehat tersebut. Rumah rehat tersebut agak jauh dari rumah-rumah kampung yang berdekatan. Jarak 50 meter dari tempat kami menginap ada sebuah rumah rehat kepunyaan sebuah syarikat. Lebih kurang 250 meter dari rumah rehat kami di sebelah selatan pantai Morib ada istana rehat Sultan Selangor. Kedua-dua bangunan ini jarang berpenghuni. Kebetulan hari itu Jumaat. Tidak ramai pengunjung petang itu.

Di belakang rumah rehat kami ada sebuah zoo mini yang di huni seekor harimau belang, seekor helang dan beberapa jenis burung dan binatang. Helang tersebut di letak di dalam pondok yang di tutup dengan jaring. Rumah rehat tersebut dipagari oleh pagar dawai yang tinggi, lebih dari 8 kaki. Setiap bilik seperti sebuah rumah kecil yang disambungkan dengan ruang berbumbung yang berdinding papan. Stail rumah lewat tahun 50an. Setiap bilik mempunyai bilik air. Ada 10 buah bilik yang tidak berkongsi dinding dengan bahagian utama. Tiga bahagian yang menghadap utara, selatan dan barat. Bahagian timur bangunan menghadap zoo mini. Ada satu pintu di bahagian barat yang menghadap pantai. Pantai lebih kurang 20 meter dari bilik aku menginap.

Lebih kurang jam 6 petang penjaga rumah rehat tersebut, seorang lelaki Melayu pertengahan umur, muncul. Dia tinggal di kampung berdekatan kira-kira 1 batu dari Pantai Morib. Rumah kampung yang paling hampir terletak lebih kurang 300 meter dari rumah rehat di sisi jalan besar menuju ke rumah rehat.

Aku dan Acis, berlegar-legar di ruang tamu rumah rehat. Kami menikmati makan malam yang disediakan penjaga rumah. Tak lama kemudian, waktu maghrib, masuk seorang lelaki Melayu dan bertanya jika ada bilik kosong. Penjaga memberitahu yang dia boleh tinggal di bilik bersebelahan bilik kami. Aku merasa lega ada orang lain yang akan tinggal bersama kami di situ, kawasan tersebut sunyi. Tak ramai ada orang yang tinggal berdekatan. Di ruang tamu ada telefon awam. Entah kenapa Acis terasa ingin menalipon ayahnya. Selesai dia menalipon, dia beritahu aku yang dia terpaksa balik ke Shah Alam sebab ayahnya nak pakai kereta keesokan harinya. Kereta yang lagi satu kena hantar bengkel. !!!! Aku terdiam seketika. Acis kata jangan bimbang, dia akan datang balik keesokan harinya. Jangan bimbang?? Aku tak ada pilihan. Keluarga punya pasal. Takpe, at least aku ada teman. Penjaga rumah rehat dan lelaki seorang lagi. Selepas Acis berangkat pulang, aku berborak dengan lelaki dari Kelang dan penjaga rumah rehat. Lebih kurang jam 10 malam, lelaki dari Kelang menalipon rumahnya. Dia mendapat berita kecemasan. Salah seorang anaknya sakit dan memerlukan perhatiannya. Dia memutuskan untuk pulang ke Kelang dan melupakan hasratnya menginap di situ. Selepas dia pulang aku tinggal berdua dengan lelaki penjaga rumah rehat. Tiba-tiba dia berkata yang dia terpaksa pulang ke rumahnya. Dia hendak balik sebelum jam 12. Dia beritahu yang dia akan menutup pintu pagar dan menguncinya untuk keselamatan.

Aku terpinga-pinga. Aku tak percaya kata-kata yang aku dengar. Aku menyedari yang aku akan tinggal keseorangan di rumah rehat malam itu. Hah. Rumah yang berdekatan dalam jarak 300 meter. Kalau aku menjerit sekuat hati pun takde orang dengar. Hahaha.(I got screwed by Mr Murphy, with his unexplainable Law). Aku teguhkan hati dan menelan perasaan bimbang ku. Aku terfikir apa nak buat, tinggal sorang. Aku terfikir Acis ada tinggalkan radio kecil dia dalam bilik. Kemudian aku ada bawa buku. Orait. Boleh lapangkan masa sebelum tidur. Satu rancangan yang baik. Hahaha. And so I thought..

Selapas penjaga rumah rehat pulang, aku masuk ke bilik. Aku memainkan kaset. Suara nyanyian memenuhi ruang bilik. Aku mencapai buku dan membaca. Bunyi ombak menghempas benteng simen di tepi pantai jelas kedengaran. Lebih kurang jam 2 pagi aku rasa mengantuk. Tetapi ku biarkan lampu bilik air terpasang. Radio ku tutupkan. Hanya bunyi desiran ombak dan limbasan dahan-dahan pokok rhu di luar pagar yang kedengaran. Bunyi ”huuuu” yang berpanjangan. Angin kuat menimbulkan bunyi berbagai-bagai. Tapi aku tak ada terasa takut. Aku tak terfikir yang bukan-bukan.

Aku hanya dapat melelapkan mata selama 15 minit. Aku terjaga. Ada kedengaran suara seperti orang menjerit yang panjang di belakang bangunan. Aku terfikir mungkin suara burung helang di mini zoo yang ku dengar tadi. Tapi waktu dah lewat pagi. Apa yang dijeritkannya. Aku tak menghiraukan sangat suara itu, aku fikir burung helang tu mungkin lapar atau memang tabiat dia menjerit di waktu-waktu selepas tengah malam. Aku kembali melelapkan mata.

Tak sampai seminit kepala aku atas bantal, suara itu kedengaran lagi. Tetapi kali ini suara itu bukan lagi kedengaran di belakang bangunan tetapi di atas bangunan. Di samping bunyi ombak, angin dan dahan-dahan bergeser suara itu jelas kedengaran. Ianya seperti berlegar-legar di atas bumbung rumah rehat, tepatnya di atas bumbung bilik ku. Suara itu makin jelas kedengaran sepeti melayang-layang di atas bumbung bilik. Suara yang menjerit berterusan.

Tiba-tiba seperti ada sesuatu yang menggaru dinding bilik menghadap selatan, dinding sebelah katil. Aku terasa semacam. Aku cuba berfikir. Setahu aku pintu pagar sudah di tutup dan tak mungkin ada binatang atau manusia boleh masuk ke kawasan rumah rehat. Bunyi di dinding seperti ada binatang yang mencakar dinding dengan kuku. Aku amati betul-betul bunyi tersebut. Aku masih terfikir mungkin dahan-dahan pokok rhu di depan bilik yang menyentuh dinding. Tapi, tak ada pokok rhu di dalam kawasan rumah rehat dan dahan rhu pendek. Aku masih lagi tidak rasa panik.

Tiba-tiba lampu bilik air menjadi malap. Seperti ada yang menggoyangkan mentol lampu. Aku terpaku memandang lampu. Kejap ada kejap takde. Aku harapkan itu hanya sebab angin kuat yang bertiup. Mata ku tak lepas dari merenung ke arah lampu. Sambil itu, cakaran didinding makin rancak. Seperti ada orang di luar yang menggaru dinding. Aku perhatikan tingkap bertutup rapat. Lega. Tiba-tiba lampu bilik air terus malap. Seluruh bilik gelap.. Cahaya lampu dari luar pun malap. Cakaran di dinding makin kuat. Angin di luar pula seperti menggila. Bunyi ”huuuuu” semakin kuat. Aku cuba mengawal perasaan ku.

Kemudian aku teringat pesanan ayah ku apabila menghadapi keadaan cemas. Laungkan azan. Tanpa berlengah lagi aku melaungkan azan antara dengar dan tidak. Masa itu perasaan ku bercelaru. Aku dapat rasa bulu tengkuk ku meremang dan darah ku menyirap. Aku teruskan laungan azan sambil memerhati mentol lampu. Setelah selesai azan, lampu bilik air kembali terang dan menerangi bilik. Bunyi cakaran pun berhenti. Angin pun tidak bertiup kencang lagi. Suara nyaring tidak kedengaran lagi. Segalanya senyap. Hening seketika. 10 minit aku terbaring sambil mata ku masih merenung lampu. Aku mahu pastikan lampu tidak padam lagi.

Angin sudah reda seperti ada kuasa yang menenangkannya. Aku bangun memetik suis lampu bilik. Bilik ku terang benderang. Aku bangun ke arah bilik air untuk memeriksa keadaan mentol lampu. Nampak ok. Tak ada wayar yang tertanggal. Hmm. Seketika kemudian aku mendengar bunyi enjin kereta meghala ke arah pantai. Kedengaran seperti suara bercakap di dalam radio. Aku membuka sedikit kaca tingkap untuk melihat ke luar.Aku perhati ada kereta peronda polis lalu membuat rondaan. Aku lega bila mendengar bunyi enjin kereta. Sekurang-kurangnya ada manusia yang berdekatan. Lebih kurang jam 4 pagi aku dapat melelapkan mata dan tidur nyenyak.

Pukul 9 pagi sudah ada pengunjung di pantai. Aku membuka pintu bilik dan keluar ke arah dinding bilik. Aku perhatikan tak ada kesan-kesan cakaran di dinding. Aku perhatikan pokok rhu di depan bilik. Mustahil dahan pokok rhu boleh mencapai dinding, ia perlu rebah untuk cecah dinding bilik. Aku terfikir apakah bendanya yang terjadi malam tadi. Segala persoalan itu masih tak terjawab. Di antara deruan angin, bunyi dahan bergeser, hempasan ombak dan bunyi nyaring itu, aku terperangkap di dalam satu keadaan yang cemas. Aku terfikir apa akan terjadi kalau aku tidak melaungkan azan. Mungkinkah aku jatuh pengsan atau kemungkinan besar aku terus tidur tanpa mempedulikan bilik yang gelap dan berbagai-bagai bunyi pelik di luar bilik?
Nota : Ini kisah benar yang terjadi kat aku pada lewat 80an ketika menuntut di ITM. Nama telah di ubah untuk melindungi mereka-mereka yang terlibat dari gangguan seterusnya. Hehehe. Mike

Lembaga Berambut Panjang Atas Sofa

Pengalamanan visual pertama ku megenai alam ghaib ialah ketika aku masih belajar. Kejadian berlaku ketika ibubapa ku tiada di rumah kerana menunaikan haji di Mekah. Ketika itu usia ku lewat belasan tahun. Aku sedang menghabiskan cuti semester. Waktu ketika itu menjangkau jam 12 malam. Yang ada di rumah ketika itu hanyalah kakak ku dan seorang anak saudara perempuan. Aku menghabiskan masa di dalam bilik berdekatan dapur. Ruang tamu dipisahkan oleh dinding dan ada bukaan sebesar pintu yang menghubungkan dapur dan ruang tamu. Set tv di ruang tamu. Dua bilik bersebelahan ruang tamu. Tepat jam 12 aku tidak mendengar siaran tv di ruang tamu lagi. Aku keluar dan menuju ke ruang tamu. Kakak ku hendak masuk tidur. Dia memberitahu yang esok dia hendak pergi kerja, kena tidur awal. Anak saudara ku juga masuk tidur kerana perlu pergi ke sekolah keesokan harinya. Lampu ruang tamu di matikan. Hanya cahaya samar-samar dari lampu jalan di luar rumah menerangi ruang tamu..

Setelah aku pastikan semua orang masuk tidur, aku pergi ke pintu kaca di depan untuk memastikan ia berkunci. Apabila semua dipastikan selamat aku menuju ke bilik ku. Aku belum lagi rasa mengantuk. Suasana sejuk di luar. Tiba-tiba aku rasa ingin membuang air kecil. Aku keluar dari bilik dan menuju ke bilik air bersebelahan dapur. Apabila selesai menunaikan hajat, aku menghala ke arah bilik ku dan menjenguk ke dalam ruang tamu melalui langsir. Aku ternampak sesusuk tubuh perempuan sedang duduk bertinggung di atas sofa, sisi tubuhnya menghadap ku. Jarak aku dan sofa lebih kurang 20 kaki. Dalam kesamaran itu, aku tak dapat melihat dengan jelas siapa empunya susuk tubuh itu. Rambutnya panjang dan seakan memakai pakaian yang labuh. Aku amati perempuan tersebut seperti menonton tv, tetapi tv sudah di matikan. Dia seperti dalam keadaan termangu. Rambutnya kelihatan bergerak-gerak di tiup angin. Aku amati betul-betul, pintu sudah ditutup rapat, mana datang angin? Langsir pintu pun dalam keadaan statik.

Aku terfikir mungkin anak saudara ku yang duduk di situ. Rambutnya pun panjang, paras bahu. Tetapi kenapa di dalam gelap. Selepas seketika, aku berkata pada diri ku, ”Ah, mungkin dia belum rasa mengantuk dan ingin duduk di atas sofa sebentar.” Tetapi kenapa di dalam gelap dan kenapa tidak di dalam bilik. Aku tidak memikirkan sangat kepelikan keadaan ketika itu. Aku masuk tidur.

Esoknya selepas kakak ku balik dari sekolah, aku bertanya kakak ku apa yang dia buat atas sofa malam tadi sambil duduk bertinggung. Dia kata dia tidak keluar bilik selepas masuk tidur. Dia bertanya kenapa aku bertanya soalan macam tu. Aku cakap tak ada apa. Hanya aku nampak susuk tubuh perempuan atas sofa. Kakak ku terdiam.

Apabila anak saudara ku balik dari sekolah, aku lihat rambut dia bukan terjurai memanjang seperti perempuan atas sofa. Aku tanya dia apa dia buat atas sofa sambil merenung tv dalam gelap. Dia berkata dia tak keluar selepas masuk tidur. Aku terpinga-pinga. Aku tanya dia apa pakaian yang dipakai malam tadi. Dia kata pakai seluar panjang dan t shirt. ???Aku malas berfikir bukan-bukan dan melupakan sahaja perkara tersebut.

Apabila ibubapa ku kembali dari Mekah, aku bercerita dengan ayah ku pengalaman ku terlihat perempuan atas sofa. Ayah ku beritahu yang kawasan tapak rumah yang kami duduki dahulunya adalah tempat pertemuan dua sungai kecil. Salah satu sungai tersebut telah di kambus dan menjadi tapak rumah kami. Ayah ku kata yang makhluk halus suka berkeliaran di kawasan pertemuan dua sungai atau kawasan simpang jalan. Dan sebatang pokok jambu batu di belakang dapur menjadi tempat makhluk-makhluk ini bertenggek. Setelah mendengar penjelasan ayah ku baru aku faham mengenai pengalaman ku. Mungkin salah seorang dari makhluk tersebut ingin berehat atas sofa agaknya. Letih terbang. Nak rasa sofa empuk.