
Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara. Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?" Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar. Kapan Imam Mahdi keluar? Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khalifah.
Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, bererti sudah dekat. Anda setuju dengan pendapat itu? Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja. Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang faham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat. Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam ? Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun. Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah pimpinan Imam Mahdi. Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu? Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut cakapnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu a'lam. Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa? Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar. Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya? Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan.
Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, Kerana memang ia fenomena yang akan muncul mendadak. Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi? Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong. Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam? Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).
Ada empat perang besar.
Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang.
Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang.
Ketiga, perang melawan Rom, juga menang.
Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi. Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa Alaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus. Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebahagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum." Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal. Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketika melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.
Kekhalifahan nanti pusatnya dimana? Pusatnya di Baitul Maqdis. Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian? Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang tidak beriman, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhirlah umur ummat Islam. Di dunia tinggal ummat yang tidak beriman. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, Kerana tidak ada lagi amal ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersetubuh seperti keldai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan.
Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu. Tidak banyak ulama atau ustaz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting," Ihsan menyimpulkan. Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi, Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "Masyarakat harus terus diingatkan," alasannya. Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru.
"Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta. Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany (ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat Islam dan Yahudi adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan Abadi" ini. Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, seperti pada shalat berjama'ah," katanya.
Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat? Tidak aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal." Rasulullah juga menganjurkan agar kita berdoa selepas membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam sering mengabaikan masalah ini.
Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini? Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot. Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah.
Mestinya ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak. Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh? Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya. Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda? Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi. Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman? Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi kita.
Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller. Kenapa bukan ulama yang menulis itu? Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi.
Beragama itu bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal. Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas? Secara formal belum. Anda berencana melakukannya suatu saat? Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem. Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal? Alhamdulillah belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, Kerana Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam. Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah. Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As. Wallahu Wa'lam .
DAJJAL, SIAPAKAH GERANGANNYA?
Tarikh tepat kejadian hari kiamat tidak dapat ditentukan oleh sesiapa kerana ia termasuk dalam `ilm al-ghaib yang tersembunyi daripada manusia. Tiada siapa mampu mengusahakan ilmu ini, sekalipun dia seorang nabi atau rasul utusan Allah. Namun tiada siapa pula yang menafikan bahawa kiamat hampir tiba waktunya. Baginda Rasulullah s.a.w. dalam hadis riwayat Jabir menyatakan: "Jarak antara kiamat dan kebangkitanku, seperti antara jari telunjuk dan jari hantu. Maksudnya dekat dan tidak dipisahkan dengan kebangkitan mana-mana nabi lagi." (Hadis riwayat Bukhari dalam kitab al-Tafsir 8/530 Muslim dalam kitab al-Fitan, bilangan 2950). Antara tanda-tanda besar kiamat ialah terbitnya matahari waktu pagi dari arah barat, munculnya Ya'juj dan Ma'juj, turun Nabi Isa a.s., keluar haiwan ganjil dari perut bumi, muncul Dajjal dan lain-lain.
Kemunculan Dajjal dianggap antara tiga manusia yang ditunggu-tunggu sebelum kejadian kiamat, di samping Nabi Isa dan Imam Mahdi. Kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal perlu diteliti dengan tenang kerana sekian ramai individu yang mengaku dirinya Mahdi, bahkan tidak kurang juga individu yang didakwa sebagai Dajjal, kerana tabiatnya yang suka berdusta dan menipu. Banyak hadis membicarakan kemunculan Dajjal sebagai salah satu antara tanda-tanda kiamat. Ada hadis yang disifatkan sebagai sahih dan ada yang tidak sahih, tetapi keseluruhannya boleh disimpulkan bahawa Dajjal bukan sesuatu yang dongeng atau tidak berasas. Kewujudan riwayat berhubung Dajjal daripada pelbagai sumber menunjukkan ia adalah suatu hakikat, bukan cerita dongeng.
Hadis yang paling sahih tentang kemunculan Dajjal ialah hadis riwayat Muslim yang menyatakan bahawa Nabi s.a.w. selalu memohon doa agar Allah melindunginya daripada fitnah Dajjal. Doa dalam bahasa Arab itu membawa maksud: Ya Allah! Aku berlindung kepadamu dari azab neraka jahanam, aku mohon berlindung kepadamu dari azab kubur, aku mohon berlindung kepadamu dari ujian hidup dan mati dan aku mohon berlindung kepadamu dari fitnah Dajjal. Berpandukan riwayat ini, Ibn Hazm al-Zahiri memutuskan, doa di atas wajib dibaca selepas membaca tasyahhud akhir. Sesiapa yang tidak membaca, maka tidak sah solatnya (al-Muhalla 3/277). Ini bermakna, sesiapa yang tidak membaca doa ini dalam tasyahhudnya, nescaya batal solatnya. Tawwus Ibn Kaisan, seorang ulama khas terkemuka, menyuruh anaknya mengulangi solat apabila didapati anaknya tidak membaca doa itu. Justeru pentingnya doa agar dilindungi kita daripada fitnah Dajjal, maka seorang ulama besar, Abdul Rahman al-Muharibi menyarankan agar guru-guru kelas tadika mengajar doa itu kepada murid-murid mereka. Al-Safarini juga menyatakan, orang berilmu perlu mengajar doa ini kepada anak-anak, isteri dan keluarganya, bahkan kaum lelaki juga hendaklah membaca, kerana akhir-akhir ini ramai Dajjal yang suka menipu dan menyebarkan fitnah.
Tetapi siapakah Dajjal itu? Tiada kata putus menyatakan Dajjal itu siapa. Mungkinkah ia makhluk jin atau manusia, atau bukan jin dan bukan manusia? Di sini terdapat beberapa riwayat dan pendapat yang menyatakan individu itu. Antaranya: Dajjal ialah syaitan dari keturunan iblis. Ia kini dipenjarakan di sebuah pulau di negeri Yemen. Tidak diketahui siapakah memenjarakannya, mungkin Nabi Sulaiman atau lain-lain nabi pada suatu ketika dahulu. Diriwayatkan, mata rantai yang mengikat Dajjal ini terputus satu mata pada setiap tahun. Apabila tiba waktu kemunculannya, semua mata rantai itupun terungkai dan tidak dapat disambung lagi. Sumber-sumber lain pula menyatakan, Dajjal adalah anak kacukan yang dilahirkan daripada ibunya jin dan bapanya manusia. Sebagai kesimpulan, Dajjal ialah syaitan yang akan lahir pada akhir zaman. Syaitan Dajjal ini mungkin keturunan jin atau manusia, bahkan mungkin makhluk kacukan antara jin dan manusia. Pada suatu hari nanti, ia akan dibebaskan daripada penjara dan tiba-tiba muncul di kalangan manusia. Pendapat ini diperkukuhkan juga dengan suatu peristiwa yang berlaku kepada Tamim Ibn Aus al-Dari yang menceritakan tentang peristiwa al-Masih al-Dajjal, katanya:
"Pada suatu hari, aku menaiki sebuah sampan bersama 30 orang penumpang lelaki dari suku Lakham dan Juzam, tiba-tiba kami dipukul ribut, lalu hanyut dan memaksa kami mendarat di sebuah pulau pada waktu matahari hampir terbenam. Kami menemui suatu lembaga berbulu tebal sehingga tidak dapat dibezakan antara kemaluan hadapan dan belakangnya. Kami bertanya kepada lembaga itu: Siapa kamu? Jawabnya: saya ialah al-Jassasah. Kami kebingungan dengan jawapan itu, lalu kami bertanya lagi: Siapa al-Jassasah itu? Jawabnya: Jika kamu semua ingin tahu ceritanya, pergilah berjumpa seorang lelaki yang tinggal di sebuah pondok kecil di pulau ini. Lalu kami dengan segera menemui lelaki itu, kami dapati ia seorang manusia yang besar badannya, tangannya sedang dipasung ke lehernya."
Pengulas-pengulas hadis menyatakan, kemungkinan lelaki ini ialah Dajjal yang dikatakan sedang dipenjara di sebuah pulau di Yemen. Saya berpendapat, setakat ini belum kedengaran penjara ini ditemui manusia, walaupun pulau-pulau yang ada hari ini telahpun diterokai manusia dan dijadikan pusat-pusat peranginan bagi pelancong luar dan dalam negara. Kiranya benar wujud lelaki yang dipenjara itu, nescaya pasti ada orang yang mengetahuinya. Ada pula riwayat menyatakan Dajjal itu ialah Saf Ibn Sayyad. Beliau dilahirkan di Madinah pada zaman awal Islam, ibu dan bapanya keturunan Yahudi. Beliau memiliki sifat-sifat yang disebut dalam hadis iaitu sebelah matanya buta, pendusta dan tertulis perkataan kafir di antara dua matanya. Hadis riwayat Muslim menyatakan, pada suatu hari Rasulullah saw bersama-sama Umar Ibn al-Khattab berjalan-jalan di pinggir Madinah, tiba-tiba mereka ternampak seorang budak remaja sedang bermain dengan kanak-kanak dalam sebuah bangunan kepunyaan Bani Maghalah. Kedatangan Rasulullah tidak disedari oleh budak itu hingga baginda menepuk belakangnya dan bertanya: Setujukah kamu mempercayai aku ialah Rasulullah. Jawabnya: "Aku setuju menyaksi bahawa kamu rasul orang ummi (buta huruf)", ia kemudian bertanya nabi: Kamu pula bagaimana?: Setujukah mempercayai aku sebagai Rasulullah? Lalu nabi menolak pertanyaannya sambil bersabda: Aku beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
Kalangan sahabat Rasulullah s.a.w. ramai yang menyatakan Ibn Sayyad yang ditemui nabi itu ialah Dajjal besar. Antara mereka ialah Umar Ibn al-Khattab, Abdullah Ibn Umar, Ibn Mas'ud dan lain-lain. Jika benar Saf Ibn Sayyad itu Dajjal agung yang bakal muncul pada akhir zaman atau sebelum kiamat, maka kemungkinan ia juga jin kerana Ibn Sayyad dilahirkan pada zaman awal Islam dan akan muncul pada akhir zaman. Umur sepanjang itu biasa wujud pada makhluk jin, tidak pada manusia. Beberapa tahun yang lalu, saya pernah membaca sebuah buku tulisan Ustaz Amaluddin Darus. Beliau adalah seorang aktivis politik Islam dalam tahun 60-an. Beliau berpendapat Dajjal ialah kuasa-kuasa besar dunia, iaitu Rusia dan Amerika pada waktu itu. Tetapi sayang buku itu hilang daripada simpanan perpustakaan peribadi untuk dibaca semula hujah dan alasan yang diberinya.
Sesungguhnya pendapat Ustaz Amaluddin itu ada kebenaran dan nilai ilmiahnya, bahkan wajar dikutip penyelidik untuk dikaji semula. Saya berpendapat, jika Amaluddin berpendapat begitu, maka pemikiran beliau dapat diperkukuhkan lagi dengan alasan-alasan berikut: Pertama: Dajjal yang dimaksudkan itu bukan individu tertentu, sama ada jin atau manusia atau makhluk kacukan antara jin dan manusia. Dajjal pemusnah manusia dalam bentuk kuasa ketenteraan atau disebut juga keganasan. Tetapi istilah keganasan ini telah dikelirukan oleh Dajjal sendiri, apabila pengganas menamakan orang lain sebagai pengganas bagi tujuan menyembunyikan dirinya yang merupakan pengganas sebenar. Kedua: Alamat Dajjal disebutkan dalam hadis sebagai buta sebelah mata. Maksudnya tidak dapat menilai sesuatu dengan adil dan saksama. Memangpun kuasa-kuasa besar di dunia hari ini disifatkan sebagai buta atau sengaja membutakan sebelah matanya, iaitu apabila mereka tidak dapat melihat dengan adil isu-isu Palestin, Kashmir dan lain-lain. Mereka mempunyai kayu pengukur yang berbagai-bagai apabila bercakap tentang hak-hak manusia. Mereka menindas sesiapa juga yang mereka benci dan membela sesiapa yang mereka suka. Sifat ini lebih sesuai dengan orang yang hanya mampu melihat dengan sebelah mata. Ketiga: Makna yang diketengahkan oleh Ustaz Amaluddin itu lebih merupakan makna majazi (simbolik) bukan hakiki. Penggunaan makna secara simbolik tidak menyalahi kaedah bahasa, kerana makna hakiki yang diketengahkan itupun masih jauh dan banyak yang diperselisihkan. Ini sama juga dengan istilah Nabi Khidir yang dikatakan wali dan masih hidup hingga kini. Apakah Khidir itu individu tertentu atau ia merupakan simbol bagi martabat wali yang silih berganti? Kedua-duanya ada dalil dan ada hujah masing-masing. Ketahuilah, bahawa setiap satu ciptaan Allah swt itu ada hikmah disebalik kejadiannya. Kewajipan kita hanya menjalankan apa yang diperintah dan meninggalkan apa yang dilarang. Keluarnya dajjal itu bukanlah urusan kita, tetapi urusan Allah swt. Serahkan saja kepadaNYA, kerana DIA tahu apa yang terbaik buat hamba-hambaNYA.
Fitnah Dajjal -dikatakan Dajjal akan menguasai seluruh dunia sehinggakan Imam Mahadi tak mampu utk melawan nya.. Maka saat itu, turun Nabi Isa utk membunuh dajjal. - dikatakan Dajjal diberi pelbagai kelebihan oleh Allah swt. Antara kelebihan-kelebihannya : Boleh menyembuhkan penyakit, boleh menghidupkan yg mati. Dajjal akan membunuh seorang budak, kemudian dia kan bertanya kepada ibubapa budak tersebut, "Adakah kamu beriman dengan ku?" Maka ibubapa budak itu menjawab "Ya", selepas itu dajjal pun menghidupkan semula budak itu. Dan orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu yang lemah imannya akan mengaku bahawa dajjal itulah Tuhan - dan dajjal boleh boleh menguasai semua benda.. termasuk seluruh makanan, sungai, sehinggakan sesiapa yang tidakak tahan lapar, akan pergi kepada dajjal dan mengaku beriman dengan Dajjal, mereka akan diberi kenikmatan dikala keadaan sekeliliong huru hara.
Bagaimana keadaan orang-orang beriman pula di masa itu? Mereka akan melarikan diri ke kawasan pergunungan atau ke masjid. Makanan mereka ketika itu hanyalah zikir. Selepas itu orang-orang yang beriman yang tinggal di dalam masjid akan turut digoda oleh dajjal. Salah satu kelemahan dajjal ialah dia tidak boleh menjejakkan kaki ke Tanah Haram (Makkah) dan masjid-masjid yang sentiasa diisi dengan amalan-amalan soleh. Maka Dajjal pun menghantar perempuan-perempuan yang bertelanjang bulat dan perempuan-perempuan ini akan menggoda semua orang-orang di dalam masjid untuk mengajak orang-orang beriman melepaskan nafsu. Perempuan-perempuan ini akan menunjukkan aksi-aksi ghairah di hadapan tingkap-tingkap masjid sehinggakan orang didalam masjid yang tidak dapat menahan runtunan nafsu syahwat dan nafsu makan akan segera keluar dan mendapatkan pelbagai makanan-makanan mewah dann perempuan-perempuan yang dikuasai oleh Dajjal.
Kesimpulannya, kekuatan fizikal dan mental tidak akan dapat menahan akibat dari fitnah dajjal. Perlindungan yang kukuh dan terbaik hanyalah dari Allah subhanahu wa taala. Ikhtiar yg terbaik yg disyorkan dengan menghafal 10 ayat pertama dan 10 ayat akhir surah al-Kahfi.
-Dipetik dari email dan diolah sebahagiannya untuk memudahkan pemahaman.